Peningkatan Kapasitas

Peningkatan kapasitas komunitas dan sekolah

Kegiatan yang dilakukan untuk peningkatan kapasitas tidak berjalan sesuai dengan perencanaan awal. Di tahun 2020 COVID-19 masuk ke Indonesia dan peningkatan kasus terjadi siginifikan diantara akhir 2020 dan pertengahan 2021. PMI harus beberapa kali melakukan lock down kantor, sehingga proses pelaksanaan proyek menjadi terganggu. Keputusan gubernur dari masing-masing provinsi yang mengeluarkan aturan ketat untuk penyelenggaraan proses pelatihan juga turut menunda pelaksanaan kegiatan dilapangan.

Map1
Map1
Map1
Map1
Map1
Map1
Map1
Map1

12 sekolah (7 sekolah di Tanggamus dan 5 sekolah di Manggarai) telah menyelenggarakan pelatihan sekolah siaga bencana bagi siswa.

Menggunakan kurikulum pelatihan kebencanaan untuk sekolah dasar yang disusun PMI, siswa diharapkan memiliki pengetahuan tentang bahaya, pengetahuan tentang bencana, memahami risiko di rumah, sekolah dan desa.

Pelatihan ini bertujuan agar para siswa memiliki pemahaman tentang kerentanan yang ada pada diri sendiri dan keluarganya.

Dan diharapkan juga para siswa untuk memiliki peningkatan kapasitas kesiapsiagaan bencana didalam diri mereka sendiri dan keluarga untuk mengurangi risiko bencana.

Difasilitasi oleh relawan PMI, 7 desa di Kabupaten Tanggamus dan 5 desa di Kabupaten Manggarai telah mengembangkan dan menguji rencana kontinjensi bencana atau /SOP(Standard Operational Procedure) bencana berbasis masyarakat.

SOP ini dibuat untuk mendorong pemahaman SIBAT, perangkat desa, kelompok masyarakat dan anggota masyarakat peran dan fungsi masing-masing elemen masyarakat dalam penanggulangan bencana banjir ditingkat desa.

SOP ini juga memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung jawab setiap elemen masyarakat dalam Penanggulangan Bencana Banjir.

Peningkatan Kapasitas Institusi

Seperti kegiatan di masyarakat dan sekolah peningkatan kapasitas di PMI lokal juga sempat tidak berjalan dengan baik. Namun pendampingan masih dilakukan oleh PMI pusat terkait kegiatan program dan respon COVID-19. PMI Tanggamus berhasil membuat Rencana Kelanjutan Bisnis terkait layanan yang diberikan selama masa pandemi COVID-19. Rekruitmen juga dilakukan untuk relawan PMI dan diberikan pelatihan terkait ICBRR.

Tantangan yang cukup sigifikan adalah adanya pandemi. Antisipasi yang dilakukan dengan melakuan realokasi budget dan perubahan aktivitas.

Aktivitas yang nyata terlihat adalah dengan perubahan kegiatan yang berfokus pada respon COVID-19. Pengembangan materi KIE dilakukan sebagai bentuk edukasi yang lebih mudah untuk dipahami bagi masyarakat. Selain itu hotline COVID-19 juga dibentuk dan dimotori oleh para relawan PMI. Siaran Radio menjadi salah satu yang merupakan kampanye perilaku hidup dan sehat selama COVID-19.

Berikut ini rangkuman kegiatan yang sudah dilakukan oleh PMI dilapangan.